Friday, October 23, 2009

trekking the Himalaya 5

Hari ke 14, 7 Oktober 2009

Hari ke 12 hari terakhir trekking, penerbangan kembali ke Kathmandu

Pagi itu gue sarapan setangkup roti dengan selai. Jadi roti terenak selama perjalanan ini.

Suasana hati gue bercampur baur. Antara senang mau segera pulang, sedih karna segera meninggalkan kemegahan alam, rasa ingin balik badan ikut Feishal kembali ke atas dan nggak tau rasa apa lagi.

129

Pemilik losmen, istri dan kedua anaknya pun seperti merasakan isi hati kami. Sebelum berpisah kami sempat dikalungkan Hata atau selendang suci pertanda keselamatan dan keberuntungan.

Di airport kecil dan sederhana itu Feishal menunggu untuk melepas keberangkatan kami. Sekali lagi kami dikalungi hata oleh Feishal. Anak baik pengangkut barang yang masih melanjutkan sekolahnya di bidang kesehatan dan kebudayaan Nepal, yang berjanji pada kami untuk belajar bahasa Inggris, yang berjanji untuk belajar komputer supaya bisa bikin account di yahoo! dan punya email address aaahh... kami berharap satu hari akan menjumpai dia lagi.

Sekali lagi seperti saat keberangkatan, penerbangan pagi itu pun tertunda karena cuaca buruk. Hujan dan kabut tebal menghalangi jarak pandang. Menunggu 2 jam ahirnya tiba juga giliran kami berangkat.

Kathmandu. Tiba-tiba berubah menjadi kota besar yang bising, kotor, berantakan, kumuh. Tiba-tiba kuping kami disergap bunyi klakson kendaraan yang nggak ada sopan santunnya. Baru berjarak 30 menit penerbangan dan gue udah rindu dengan segala kehijauan, kemegahan gunung, kesunyian, kesusahan dan kesenangan di atas sana.

Siang itu gue makan besar. Seporsi steak dan sebotol Nepal beer habis tandas. Cuma dalam 12 hari gue kehilangan sekitar 5 kg berat badan. Dan ini waktu dan tempat yang tepat untuk mulai mengganti kehilangan itu hehehe...

Malam terahir bareng Bikram, kami kembali ke tempat makan malam pertama kami di Kathmandu dengan menu yang sama pula.

Sebelum berpisah sekali lagi kami mendapat kalungan Hata dari Bikram. Sempat dijelaskan pada kami sebelumnya Hata hanya diberikan pada orang-orang yang dianggap saudara atau teman baik, hanya diberikan pada orang-orang yang tinggal dalam hati mereka.

Photobucket

Hari ke 15, 8 Oktober 2009

Penerbangan kembali ke Bangkok

Pagi terakhir di Kathmandu kami luangkan untuk sarapan bersama Amita dan suaminya Rajan yang juga kerabat Unggul. Siang itu kami harus terbang kembali ke Bangkok.

Sekali lagi kami mendapat kalungan Hata dari Amita. Aaaah...
Sebelum boarding dalam hati gue berujar “Sampai jumpa Nepal, sampai jumpa Kathmandu, sampai jumpa Himalaya. Gue pasti kembali karna gue tau kalian akan tetap ada disini dan tetap ada di hati gue”.

Tiba di Bangkok udah sore. Masuk hotel, nggak pake mandi langsung keluar lagi cari taksi. Kemana lagi kalo bukan ke Tawandeng. Pork Nuckle dan german beer udah nunggu gue disana dengan setia. Pembukaan dan penutupan perjalanan yang amat sangat pantas..

Hari ke 16, 9 Oktober 2009

Penerbangan kembali ke Jakarta.

Perjalanan gue kali ini udah berahir. Rencana selanjutnya? Ikut aja kemana angin bertiup. Nanti kalo udah jadi dan kembali pasti gue bagi critanya buat kalian…


Ahirnya tulisan ini gue tutup dengan…

Tips
1. 1 US dolar = 75 Nepal rupees.
2. Rajin-rajin browsing untuk cari rute jalan dan agensi yang paling sesuai dengan keinginan.
3. Kalau baru pertama kali gue anjurkan pake agensi aja. Karna trekking permit sekalian diurus sama pihak mereka.
4. Kalau mau jalan sendiri siapin 1-2 hari untuk urusan permit. Ijin masuk Sagarmata National Park perorang USD 15.
5. Visa on arrival. 30 hari multiple entry perorang USD 40. Siapin 1 pas photo passport size.
6. Form aplikasi visa bisa didapet online, tinggal print dan diisi aja.
7. Biaya trekking Kalapatthar 13 hari perorang USD 845. Sudah termasuk makan 3 kali, penginapan, trekking guide, porter.
8. Tiket penerbangan Kathmandu – Lukla – Kathmandu perorang USD 232.
9. Airport tax penerbangan domestik perorang sekali jalan NR 170.
10. Waktu terbaik trekking adalah bulan Maret – Mei atau Oktober – Desember.
11. Lodge atau penginapan selama trekking tidak bisa di booking. Siapa cepat dia dapat.
12. Harga kamar penginapan permalam sharing berkisar 1 – 2 US dolar aja.
13. Semakin tinggi harga makanan semakin mahal. Contoh di Lukla sebotol air mineral seharga 100 Rupee, di Gorak Sheep mencapai 300 Rupee. Charging batre perjam di Lukla seharga 100 Rupee, di Lobuche 300 Rupee.
14. Mandi dengan air panas harus bayar.
15. Pilih backpack yang sesuai dengan kebutuhan, proporsi badan, kekuatan dan daya angkat. Contoh gue bawa backpack 60 liter Unggul 85 liter.
16. Bawa obat-obatan pribadi selengkap mungkin. Apotik terlengkap hanya ada di Namche Bazar 3440 m.
17. Jangan anggep remeh cuaca dan udara dingin. Sekali kehilangan panas badan, habislah.
18. Down sleeping bag untuk udara dingin sampai -20 jadi perlengkapan wajib. Losmen hanya menyediakan kasur beralas seprei seadanya dan selimut merupakan barang langka.
19. Down jacket dan fleece jacket juga perlengakapan wajib.
20. Pilih boots yang sesuai dengan kenyamanan kaki. Karna sepanjang perjalanan kaki merupakan satu-satunya alat transportasi. Jadi harus disayang-sayang itu kaki. Kalau terpaksa beli boots baru sering-sering aja dipake ke mall kek, ke kantor kek, ke masjid kek, ke pasar supaya kaki dan boots sehati dan diharapkan nggak bikin lecet.
21. Bawa kaos kaki, sarung tangan, t-shirt, kaos lengan panjang, celana panjang, celana pendek, long john secukupnya menurut kalian.
22. Barang bawaan maksimum perorang 15 kg.
23. Bawa day pack buat perlengkapan yang paling dibutuhkan dalam perjalanan.
24. Banyak minum air putih karna kita gampang banget dehydrasi.
25. Kamera, batre, CF secukupnya. Jangan kuatir, di beberapa tempat kita masih bisa charging meskipun ditarik bayaran. Tempat tertinggi gue charging batre adalah di Lobuche perjam nya 300 rupee.
26. HP cuma dapet sinyal sampe Namche Bazar. Selebihnya mati suri. Nggak usah kuatir, kita masih bisa dapet akses komunikasi dan internet di wartel tapi memang agak mahal. Contoh di Dingboche telpon internasional per menit 20 Rupee, internet perjam 1200 rupee.
27. Asuransi perjalanan bisa diurus di Jakarta melalui travel agen, untuk family policy 20 hari sebesar 90 US dolar.
28. Asuransi trekking dan evakuasi bisa mendaftar secara online, perorang sebesar 350 US dolar. Tidak ada satupun asuransi sejenis ini di Jakarta.
29. Dah buruan ngumpulin duit biar bisa jalan-jalan ke Nepal.
30. Kalo ada pertanyaan dengan senang hati gue akan jawab.

Photobucket

Sampai jumpa di perjalanan gue berikutnya yaaa...

1. Thank’s to Amita, Mr. Dhruba, Alex and all GST staff.
2. Thank’s to Rajan.
3. Thank’s to Bikram for taking care of us during our trek.
4. Thank’s to Feishal, the incredible young Sherpa.
4. Makasih mas Wien yang udah memotivasi gue.
5. My love and big hugz for Unggul udah bersedia jadi “Orang paling bodoh sedunia” :D
6. Muaaah for Una udah mau ditinggal segitu lamanya… ^o^






“Keep walking… “




135






...NAMASTE...






No comments:

Post a Comment